Angelica yaitu nama seorang anak
berusia 5 tahun yang kini hanya hidup berdua dengan mamahnya. Papahnya telah
meninggal pada saat Angel berusia 4bulan akibat penyakit. Selama ini Angel
belum pernah melihat wajah papahnya.
Angel
disekolahkan oleh mamahnya di TK. Ceria Anak. Disana Angel diajarkan bagaimana caranya
membaca dan menulis. Kalau dirumah, Angel selalu diajarkan mamahnya untuk
mengucapkan kalimat “I LOVE YOU”.
Dirumah
juga Angel selalu belajar menulis tapi bukan diatas kertas, melainkan seperti
di tembok dinding, kasur, sofa, dll. Itulah yang membuat mamahnya kesal kepada
Angel. Walaupun Angel sudah dibelikan buku tulis, tapi tetap Angel tidak mau
menulis dibuku yang sudah dibelikan mamahnya itu. Mamahnya pun tambah kesal
terhadap Angel. Angel selalu dimarahi mamah setiap dia mencorat-coret dinding,
kasur ataupun yang lainnya.
Pada
suatu ketika sepulang mamahnya kerja, Angel pun berkata “Mah.. angel nulis
nulis dikasur pake ininih.” dengan suara yang tak bisa mengucapkan huruf ‘l’, dan
menunjuk barang yang dipegang ditangannya yaitu lipstick. Lalu apa yang terjadi?
Mamahnya kini kesal. Ia
kesal karena Angel mencorat-coret kasur dengan lipstick miliknya yaitu
barang impor dari luar negeri yang harganya mahal. Lalu Angel dimarah-marahi dan dipukuli memakai sapu yang
terletak dilantai itu. Emosi yang tak bisa dihentikan itu membuat ia lupa bahwa
Angel itu anak sematawayangnya yang sangat ia sayang.
Angel pun tergeletak dilantai dan tak sadarkan diri dengan
badan yang berwarna merah bekas pukulan mamahnya tadi. Badan Angel pun
tiba-tiba drop. Demam menimpanya. Mamahnya membiarkannya tergeletak dilantai.
Lalu mamahnya segera pergi kekamar dan melihat situasi dikamarnya.
Ternyata,
tulisan yang Angel tulis yaitu “I LOVE YOU MOM”
Harapan itu pun telah
musnah. Ia segera membawa Angel kerumah sakit terdekat. Namun Angel pun tak
bisa tertolong. Kini malaikat ‘tlah mengantar Angel untuk menemui papahnya
dialam sana. Mungkin Angel lebih tenang jika ia bersama papahnya itu. Mamahnya
pun tak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia
menyesal dengan apa yang telah ia perbuat tadi. Kini ia sadar bahwa anak lebih
penting dari segala-galanya. Sekarang dia hanya hidup sebatang kara dengan rasa
rindu bekas peninggalan suami dan anaknya.
0 komentar:
Posting Komentar